ANNIVERSARY KECET CHAPTER CIBULUH



KECET REVOLUTION 5TH ANNIVERSARY CHAPTER CIBULUH


24 - 25 MARET
PANTAI KARAPYAK

JALAN PANGANDARAN
DESA BAGOLO
KEC. KALIPUCUNG
KAB. PANGANDARAN

CP : CEPEY 082240957103
        
         ROY 085220626103
        
GUIK 081214978818

PRODUKSI VESPA INDONESIA (DANMOTOR)

Produksi Perusahaan Vespa Indonesia

Sekilas tentang Dan Motor Indoesnia


PT. DANMOTOR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri dimana persaingan dalam pasar produk-produk industri semakin ketat dan tajam, sehingga untuk dapat memenangkan persaingan ini PT. DANMOTOR menerapkan strategi pemsaran yang baik agar dapat memposisikan produknya pada segmen yang jelas, pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai prinsip yang sama dalam menetapkan strategi pemasarannya , begitu pula dengan PT. DANMOTOR dalam menerapkan stategi pemasaran untuk produknya.

Diantara tahun 1952 - 1968 scooter VESPA yang dibuat dan dirakit oleh perusahaan PIAGGIO di Italia dipasarkan di Indonesia oleh beberapa perusahaan, diantaranya oleh "The East Asiatic Company", perwakilan Jakarta.

Dalam bulan Maret tahun 1968 sebuah perusahaan swasta nasional Indonesia bernama PT. DANMOTOR Indonesia didirikan dalam bentuk joint venture antara perusahaan Denmark dan perusahaan Indonesia. Perusahaan ini bertindak sebagai sole agent di Indonesia untuk kendaraan roda dua scooter merk VESPA yang dibuat oleh PIAGGIO.

Perusahaan ini juga membentuk jaringan pemasaran diseluruh Indonesia beserta fasilitas servis dan penyediaan suku cadang. Pabrik perakitan di bangun di jalan Jendral Sudirman, Jakarta untuk merakit kendaraan yang di import dari Italy dalam bentuk semi-knocked down.

Dalam tahun 1970 didirikan PT. DANMOTOR INDONESIA dalam rangka undang-undang Penanaman Modal Asing di Indonesia dan perusahaan baru ini mengambil alih semua kegiatan PT. DANMOTOR INDONESIA. Ditahun 1971 kegiatan perakitan dipindahkan ke pabrik yang baru yang terletak di jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, maka sejak tahun 1976 semua komponen termasuk body telah dibuat sendiri didalam negeri kecuali engine parts dan beberapa bagian kecil dari komponen masih harus diimport dari luar negeri.

Pabrik yang berada di Pulo Gadung terdiri atas 2(dua) bagian yaitu bagian manufacturing yang memproduksi komponen dan bagian Assembli yang melakukan pekerjaan perakitan.

Pabrik di bangun diatas areal tanah seluas 68.400M2 yang terdiri dari pabrik, gudang dan kantor. Direksi perusahaan yang dipegang oleh bangsa Indonesia, begitu pula dengan tenaga staff dan operator, kecuali ada 2 tenaga ahli asli berkebangsaan Amerika dan Inggris sebagai tenaga ahli.

Tanggal 31 juli 1998 terjadi PHK besar-besaran, oleh karena itu produksi ditutup sementara. Untuk sekarang bulan Januari 2006 dengan nama PT. DANMOTOR INDONESIA dengan jumlah karyawan 170 orang.






Sumber : http://ptdanmotorindonesia.blogspot.co.id/

10 VESPA LANGKAH

INILAH 10 VESPA YANG LANGKAH DAN PALING DI CARI

Vespa merupakan merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Pada awalnya, skuter yang diproduksi oleh perusahaan Piaggio ini memiliki saingan berat skuter merek Lambreta. Tapi kini, Vespa tidak memiliki saingan lagi.

Vespa termasuk barang antik yang banyak dicari orang, terutama para “scooterist”, dimana diketahui Vespa sudah ada sejak tahun 1943. Menurut mereka, semakin lama usia Vespa tersebut, maka semakin bersejarah Vespa tersebut.

Dari tahun 1943 sampai sekarang, ada beberapa jenis Vespa yang berhasil diproduksi dan dipasarkan di seluruh dunia. Lantas, jenis Vespa apa saja yang paling langka dan banyak dicari? berikut ulasannya

1. MP 5 Paperino – 1943
MP 5 Paperino adalah jenis Vespa pertama yang diproduksi. Vespa yang juga sering disebut “Donal Bebek” ini diproduksi di akhir perang dunia kedua yaitu tahun 1943. Pada awalnya pihak Piaggio tidak menyukai prototipe Vespa ini, tapi kini jenis Vespa ini banyak dicari oleh kolektor di seluruhdunia.

2. MP 6 Prototype – 1945
Sepeda motor skuter ringan dan serbaguna ini diperkenal untuk pertama kalinya pada bulan April 1946 di sebuah pekumpulan pemain Golf di Roma. Jenis Vespa inilah yang dianggap sebagai awal pertualangan skuter antik ini ke seluruh dunia.

3. Vespa 98 – 1946

Vespa 98 diproduksi pada tahun 1946, dimana jenis Vespa ini di desain sesuai dengan kondisi jalan saat itu yaitu masa setelah perang, dimana banyak jalan-jalan yang masih dalam keadaan buruk akibat perang kedua.

4. Vespa 98 cc Race – 1947
Ketika banyak jenis Vespa memenuhi jalan-jalan di Italia, membuat pihak Piaggio mendapatkan ide membuat kendaraan yang lebih agresif dan cepat. Hasilnya adalah Vespa 98 cc Race yang mendapat gelar terbaik di Monte Mario hill climb pada tahun 1947 yang saat itu dikemudikan oleh Joseph Cautriumphs.

5. Vespa 125 Circuito – 1949

Pada akhir tahun 40-an, banyak perusahaan sepeda motor yang beranggapan, cara terbaik mempromosikan kendaraan mereka adalah dengan cara mengikuti lomba yang sering diadakan di sejumlah kota di dunia.

Pihak Piaggio pun membuat jenis Vespa skuter sirkuit yaitu Vespa 125 Circuito. Tujuannya yaitu untuk mendekatkan masyarakat terhadap sektor otomotif yang pada akhirnya akan menambah pelanggan baru yang potensial.

6. Vespa Monthelery – 1950

Untuk meningkatkan citra sporty Vespa, pihak Piaggio membentuk tim ahli yang fokus terhadap catatan rekor yang bertujuan mengabadiakan keunggulan dalam penelitian yang sudah pernah dicapai sebelum perang.

Akhirnya, pada 7 April 1950 di sirkuit Montlhery, Perancis, selama 10 jam pengujian dengan 3 orang pembalap yang mengemudikan secara bergantian, Jenis Vespa ini memecahkan 17 rekor dunia saat itu.

7. Vespa 125 U – 1953


Jenis Vespa ini adalah Jenis Vespa paling di cari oleh banyak kolektor dunia, sebab Vespa 125 U yang diproduksi pada tahun 1953 ini sangat langka, dimana diketahui Jenis Vespa ini hanya diproduksi sebanyak 7 ribu unit saja.

Huruf “U” adalah singkatan “Utilitaria” yang artinya serbaguna, sebab model Vespa ini dibuat dengan tujuan untuk menyaingi Lambretta. Selain itu, Vespa ini adalah model Vespa pertama yang memiliki lampu di Stangnya.
8. Vespa 150 Side Car – 1955

Kalau Vespa yang satu ini diproduksi antara tahun 1948 sampai tahun 1949, dimana saat itu mesin 125 sedang naik daun. Vespa 150 Side Car dibuat setelah melewati beberapa penelitian, yang akhirnya performanya mendapat banyak pujian.
9. Vespa 150 – 1956


Pada tahun 1950-an, pihak badan pertahan negara Perancis meminta dibuatkan sepeda motor khusus kepada penerima lisensi Piaggio di Perancis yaitu sebuah kendaraan yang akan dipergunakan untuk keperluan militer.

Akhirnya, terciptalah Vespa 150 yaitu Vespa khusus yang hanya diproduksi kurang lebih 600 unit saja. Saat itu Vespa ini dipergunakan oleh Legiun Asing dan Korps dan dapat diturun dengan parasut.

10. Vespa 125 (VNA2) – 1958

Jenis Vespa ini diproduksi pada tahun 1958 dengan dua varian warna yaitu abu-abu dan beige yang menandai sebuah era baru, dimana untuk pertama kalinya Vespa mempunyai Chasis hasil dari gabungan dua lembaran seng (jenis Frame). Sejak saat itulah, pengunaan frame diterapkan di semua jenis Vespa.

Nah, itulah beberapa jenis Vespa paling langka dan banyak dicari. Perlu diketahui, saat ini, komunitas Vespa di Indonesia adalah komunitas Vespa dengan jumlah anggota terbanyak di dunia selain Italia.

ENRICO PIAGGIO SANGPENEMU VESPA

SANG PENEMU VESPA YANG MENDUNIA

ENRICO PIAGGIO

MULA 

Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.


Lahir Kembali 

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain. 

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur. 

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi. 

Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya. 

Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut. 

D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia. 

Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu. 

Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman. 
Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an. 

Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat. 

Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia. 

Sejarah Vespa di Indonesia 

“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu. 

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air. 

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia mungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia. 

sumber : http://www.asal-usul.com

Sejarah Vespa Kongo

SEJARAH VESPA KONGO



VESPA MASUK KE INDONESIA
Vespa masuk ke Indonesia pada tahun 1960 melalui ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia/DVI di Pulo Gadung Jakarta yang sekarang sudah tidak aktif lagi (sekarang dipegang oleh PT Sentra Kreasi Niaga/SKN sebagai dealer utama saja. Note: Bukan importir atau distributor eksklusif).

VESPA KONGO
Vespa Kongo adalah vespa penghargaan dari pemerintah Indonesia kepada kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Kongo saat itu. Pasukan bernama Kontingen Garuda (disingkat KONGA atau Pasukan Garuda) yang turut diperhitungkan di dunia dibandingkan pasukan perdamaian negara lain itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di negara lain. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957. Awalnya, saat Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Mesir langsung mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Arab dan merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia dengan datang langsung ke Ibu Kota RI waktu itu yaitu Yogyakarta. Untuk membalas budi Mesir dan Liga Arab, Presiden Sukarno membalas pembelaan negara-negara Arab di forum internasional dengan mengunjungi Mesir dan Arab Saudi pada 1956 dan Irak pada April 1960.

Pada 1956 itu, ketika Majelis Umum PBB memutuskan menarik mundur pasukan Inggris, Prancis dan Israel dari wilayah Mesir, Indonesia mendukung keputusan itu dan untuk pertama kalinya mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB ke Mesir yang dinamakan dengan Kontingen Garuda I atau KONGA I.

KONGA II dikirim ke Kongo pada 1960 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 1.074 orang, bertugas di Kongo September 1960 hingga Mei 1961.

KONGA III dikirim ke Kongo pada 1962 di bawah misi UNOC dengan jumlah pasukan 3.457 orang, terdiri atas Batalyon 531/Raiders, satuan-satuan Kodam II/Bukit Barisan, Batalyon Kavaleri 7, dan unsur bantuan tempur, bertugas hingga akhir 1963. Menpangad Letjen TNI Ahmad Yani pernah berkunjung ke Markas Pasukan PBB di Kongo (ketika itu bernama Zaire) pada tanggal 19 Mei 1963.

Setelah menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa (sumber lain mengatakan ada juga penghargaan berbentuk uang dan beberapa peti jarum jahit). Di pasaran diketahui adanya vespa Kongo tahun 1963 untuk kontingen 2 dan 3. Kurang diketahui apakah kontingen 1 juga mendapatkannya, karena informasi semacam ini tidak mudah didapat. Yang menarik dan tidak diketahui banyak orang, pemberian vespa tersebut tidak terlepas dari tradisi dalam dunia kemiliteran dalam hal kepangkatan. Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa berwarna kuning dan biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah.

Selain itu guna membedakan vespa tersebut dari vespa lain yang satu tipe, disematkan tanda nomor prajurit yang bersangkutan pada sisi sebelah kiri handlebar (stang) yang berbentuk oval terbuat dari bahan kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya. Maka berseliweranlah vespa-vespa tersebut di jalan-jalan sehingga vespa dengan pantat bulat tersebut dikenal sebagian masyarakat sebagai vespa Kongo, sementara sebagian lain justru menyamaratakan dengan nama vespa ndog (telur) karena bagian samping kanan kirinya bulat mirip telur.

Vespa Congo tidak diproduksi di Italia melainkan di Jerman. Dengan berbahan baku plat baja yang lebih keras daripada Vespa bulat umumnya, vespa ini memiliki tingkat kelengkapan yang lebih daripada vespa buatan Italia yang umum beredar di Indonesia (VBB1T maupun VBB2T).

Jacob Oswald Hoffmann adalah orang Jerman yang berjasa memasukkan vespa ke Jerman. Kerjasama vespa dengan Hoffmann putus awal tahun 1955 karena Hoffmann mendesain model sport sendiri. Kemudian vespa bekerjasama dengan Messerschmitt Co. yang kemudian mengeluarkan produksi vespa pertamanya pada tahun 1955 itu juga. Mereka mengeluarkan dua model yaitu Vespa GS yang di Indonesia sering disebut sebagai GS versi Jerman dan 150 Touren. Mereka juga menyediakan purna jual dan service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir tahun 1957. Vespa GmbH Augsburg kemudian berdiri pada tahun 1958 sebagai sebuah perusahaan patungan antara Piaggio dan Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi Vespa Messerschmitt. Saat kerjasama dengan Augsburg inilah Vespa Congo diorder untuk Indonesia.

Kedua model yang dibuat saat berkongsi dengan Messerchmitt (150 Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan skuter dan diproduksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Selanjutnya, Jerman memilih hanya mengimpor Vespa langsung dari Itali.

Ciri khas Vespa Congo :

1. Spakboard bulat tidak ada sambungannya seperti vespa umumnya.
2. Ring (pelek/teromol) 10 inchi.
3. Punya tonjolan seperti tombol/saklar di sambungan koplingnya (posisi setang sebelah kiri).
4. Spidometer kotak & agak besar (berbeda dengan spidometer VNA/VNB).
5. Ada lambang garuda di body depan sebelah kiri (sekarang jarang yang ada).
6. Di atas spidometer ada lampu kecil seperti lampu cabe.
7. Nomor mesin diawali dengan kode VGLB.
8. Pada BPKB tercantum tulisan ex Brigade Garuda III.

sumber:http://ayazcuu.blogspot.com/2011/12/sekilas-sejarah-vespa-in-indonesia.html

Vespa GS (Grand Sport) 160, Varian Langka Dibanderol Ratusan Juta Rupiah

Vespa GS (Grand Sport) 160, Varian Langka Dibanderol Ratusan Juta Rupiah

Nama Vespa di Indonesia memang sudah sangat populer. Dengan desain bodi yang unik dan telah melanglang buana sejak tahun 1940-an, tak mengherankan jika skuter asal Italia ini begitu dicintai.

Dari sekian banyak skuter Vespa yang telah dirilis di Indonesia, ada beberapa model yang saat ini tergolong langka. Dan, salah satu model Vespa yang tergolong kategori ini adalah Vespa GS (Grand Sport) 160.

Vespa GS 160 pertama kali dirilis pada tahun 1962. Skuter ini memiliki desain dan mesin yang cukup berbeda dibanding generasi sebelumnya, yaitu GS 150, meski pada dasarnya ada beberapa part dari GS 150 yang juga diterapkan pada varian ini.

Dari sisi tampilan, GS 160 mengusung frame yang lebih ramping dibandingkan model GS 150. Meski begitu, secara keseluruhan model ini lebih besar dibanding versi GS 150 yang tampak pada spakbor depan dan model tempong. Pada tempong sebelah kanan, lubang udara juga dibuat dengan ukuran lebih panjang, sedangkan di balik tempong kiri, tersemat ban serep yang melingkari tempat aki.

Karena Piaggio sudah menggunakan tempong kiri untuk mengakomodasi ban serep, maka laci otomatis dipindah ke bagian belakang bodi, tepat di bawah jok belakang. Konfigurasi ini kemudian yang akhirnya disebut sebagai Seri I atau Mark I. Namun, model ini hanya bertahan selama satu tahun dan cuma diproduksi sekitar 29.000 unit.

Lalu, pada tahun 1963, laci di belakang dipindah lagi posisinya ke depan tepat di bawah sayap dan menghadap ke kaki pengendara. Selain laci baru, model Seri II ini juga memiliki bagian datar di bawah lampu belakang sebagai tatakan plat nomor yang membedakannya dengan Seri I. GS 160 Seri II sendiri diproduksi sekitar 31.000 unit dalam rentang waktu 1963 hingga 1964.

Untuk sektor jantung pacu, Vespa GS 160 menggendong mesin tipe 2-stroke, silinder tunggal, pendingin udara, berkapasitas 145,5cc. Dengan modal tersebut, skuter ini diklaim mampu meletupkan daya hingga 5,9 kW pada putaran 6.500 rpm dan kecepatan maksimal menyentuh 100 km/jam yang disalurkan melalui sistem transmisi manual 4 percepatan.

Saat dirilis, skuter ini hadir dalam varian warna biru, biru-hijau, silver, dan putih. Karena sudah menjadi barang langka, harga Vespa GS 160 pun bisa mencapai ratusan juta rupiah. Berikut spesifikasi teknis Vespa GS 160.


Dimensi 1.795 x 710 x 1.045 mm
Jarak Sumbu Roda 1.220 mm
Jarak ke Tanah 220 mm
Berat Kosong 110 kg
Kapasitas Bahan Bakar 7,5 liter
Suspensi Depan Single unit front damper and spring
Suspensi Belakang Coil spring with damper
Ban Depan 3,5-10
Ban Belakang 3,5-10
Rem Depan Tromol 125 mm
Rem Belakang Tromol 127 mm
Tipe Mesin 2-stroke, silinder tunggal, pendingin udara
Isi Silinder 145,5cc
Diameter x Langkah 57 x 57 mm
Daya Maksimum 5,9 kW (8 HP) @ 6.500 rpm
Sistem Transmisi


Acara sukuran RVC (Ragunan Vespa Club)

Acara sukuran dan pergantian ketua baru RVC (Ragunan Vespa Club)



selamat untuk ketua baru RVC  @dika_rvc_gorilamuda














Alhamdulillah acara syukuran KANDANG GORILA, berjalan dengan lancar, Terimakasih VDB, CSC, Ciganjur Independent Scooter, BOMAT, Independent​ Cipete Raya dan semua yg tidak bisa saya sebut satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat kami ucapkan terimakasih,semoga niat baik kita semua di berikan pahala, dan kita semua di berikan Rizky yang melimpah "Amin ya Allah"

sumber: https://www.facebook.com/dhika.aja.31